- 2015 (2)
- 2014 (4)
-
2013
(26)
- Desember(3)
-
November(23)
- Sepeda Jet
- Mobil Bertenaga JET
- Pagani Zonda R Untuk Memberikan Kinerja Racetrack ...
- Bugatti veyron Vs Venom GT
- 10 Mobil Termahal Didunia
- Supercar Listrik Menristek Habiskan Dana Rp2 Miliar
- Chevrolet Kenalkan Bumblebee di Transformer 4
- Mengintip Pabrik Lamborghini di Sant’ Agata
- Supercar One vs Bugatti Veyron, Pertarungan Dua Mo...
- Harga Supercar Arab Dua Kali Bugatti Veyron
- Venom GT Patahkan Rekor Kecepatan Bugatti Veyron
- Cara Kerja NOS
- Perbandingan CBR 250 dengan Ninja 250
- Turbo Sumber Tenaga Terbaik Bagi Lamborghini Gallardo
- Bergaya Dengan Velg ring17
- Bugati veyron Vs Lamborghini
- Ninja Vs Ninja
- VELG
- Ubah New Jupiter MX jadi 6 Speed
- Teknik Baru Korek isap Dan Buang Di Kepala Silinder
- Knalpot Dan Harga Terbaru 2013
- Cara Paling Murah Membuat Motor Menjadi Kencang
- PENJAHAT MESIN Tdak dapat dipungkiri bahwa ne...
Pagani Zonda R Untuk Memberikan Kinerja Racetrack Utimate
Menurut pembuat mobil, coupe baru ini dirancang dengan "kinerja akhir pada pacuan kuda tanpa implikasi dari aturan, kecuali untuk keselamatan.
Dengan supercar dilengkapi dengan mesin 7,3 liter V12 yang bersumber dari AMG Mercedes-Benz, itu juga debutnya di Geneva Motor Show tahun.Varian kata ini dimaksudkan untuk menyaingi mobil seperti Ferrari FXX.Dibandingkan dengan C saudaranya Zonda F, varian R dirancang dari awal.Ini hanya dilakukan lebih dari 10 persen komponen Zonda Fs.
Percikan potensi supercar telah ditetapkan oleh pelanggan Italo-Amerika, penggemar dan pemilik sudah bangga 3 Zondas.Dia menggambarkan proyek sebagai: pikiran ini telah di pikiran saya selama beberapa waktu, tapi saya tidak tertarik dalam balap.
Zonda R lahir dengan kebebasan penuh.Persamaan ini ditetapkan oleh mobil untuk membawa keluar kinerja terbaik tanpa mengorbankan kenyamanan dan keamanan.Pada bulan September tahun lalu, sketsa pertama siap, tetapi dukungan dari Mercedes-AMG untuk mesin revving tinggi tidak dapat terlalu menekankan.Mesin terinspirasi oleh CLK GTR, yang telah mendominasi kejuaraan GT.
Apa yang ditemukan di bawah tenda peningkatan output dari supercar untuk 750 tenaga kuda pada 8000 rpm dan £ 523-ft torsi.Kekuatan Zonda R dilengkapi dengan bagian-bagian yang tinggi kinerja yang mencakup beberapa balap kopling cakram disinter, api sistem karbon asupan ringan dan Formula 1 gaya sistem pembuangan.Untuk meningkatkan pembuangan panas optimal, hydroformed di Inconel 625 diintegrasikan ke mobil.Daya dikawinkan dengan gearbox manual 6 speed sequential transversal disinkronkan untuk memenuhi keinginan peminat untuk mengemudi menegangkan.
Selain mesin, Pagani Zonda R juga menawarkan chassis pusat karbon dengan kandang roll, balap karet tangki bahan bakar penerbangan, empat pompa bahan bakar, dan filler mengisi bahan bakar mirip dengan mobil balap GT.Untuk membuat persamaan supercar lebih menguntungkan bagi penggemar, wheelbase itu meningkat sebesar 47mm, panjang keseluruhan dengan 394 mm dan melacak meningkat dengan 50mm.The bodywork dan aerodinamis telah dirancang dengan teliti untuk menawarkan maksimum downforce.Kap depan lagi dengan flaps, overhang belakang dengan sayap belakang disesuaikan, dan menutup bagian bawah bodi mobil dan ras diffuser berasal menghancurkan berubah menjadi efisiensi yang luar biasa.Mengatakan fitur ini memungkinkan pengemudi untuk mengalami kecepatan menikung di luar imajinasi.
Meskipun dibangun untuk trek, supercar ini menawarkan kualitas, detail dan selesai yang tidak sebanding dengan mobil jalan Pagani.Salah satu mobil pertama akan disimpan di ruang tamu dirancang oleh Pagani.Hal ini dibangun dengan bahan yang sama dengan Zonda F. bahan canggih meliputi avional, serat karbon, titanium, Inconel dan mutakhir bahan.supercar ini juga dilengkapi dipesan lebih dahulu HiFi System yang memungkinkan penghuni untuk menikmati musik di Le Mans dan Nrburgring tersebut.
Bagian dalam Zonda R dirancang untuk mengakomodasi pengemudi dan penumpang di kursi pesanan dan ini dimaksudkan untuk memberikan jenis dukungan terbaik.Instrumentasi Digitek memberikan informasi penting dan telemetri canggih memungkinkan melalui berbagai macam sensor untuk memantau semua komponen mobil.
fanatik Weekend pacuan kuda serta pembeli yang paling menuntut bisa membuat sebagian besar dari Pagani Zonda R tetap mereka harus siap untuk membayar sejumlah besar dan kuat sebesar sekitar $ 1.200.000 ditambah pajak.
Supercar Listrik Menristek Habiskan Dana Rp2 Miliar
YOGYAKARTA - Lima unit kendaraan bertenaga listrik milik Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) siap diuji coba. Menristek Gusti Muhammad Hatta sendiri yang akan mencobanya ditemani Rektor UGM Yogyakarta, Pratikno. Semua mobil diuji kelayakan jalan di kampus UGM Yogyakarta.
Selo, salah satu mobil listrik berwujud sedan sport dengan kelir kuning gading, kehadirannya langsung menjadi idola, karena dikemudikan langsung oleh Menristek dan Rektor UGM Yogyakarta.
Sekilas perawakannya mirip dengan Lamborghini Aventador, hanya saja air intake besar di bagian depan digantikan lampu senja. Tentu mobil listrik tidak butuh banyak asupan udara seperti mesin pembakaran internal konvensional yang butuh udara buat pembakaran sekaligus pendingin. Sedangkan lampu depan hampir serupa dengan mata supercar hybrid Ferrari LaFerrari.
Desain keempat mobil lain terbilang 'biasa', luput dari minat pengunjung, civitas kampus sekaligus puluhan wartawan dari berbagai media nasional maupun lokal yang hadir di acara tersebut.
"Saya suka desainnya itu, ini pasti anak-anak muda 'ngiler' juga lihat mobil seperti ini," kata Gusti Muhammad Hatta kepada wartawan di kampus UGM Yogyakarta, Jum'at (22/11/2013).
Menristek menyampaikan, mobil listrik jauh lebih aman dari mobil biasa yang menggunakan bahan bakar bensin atau solar. Selain itu, dari sisi lingkungan, mobil listrik juga jauh lebih bagus.
"Kalau mobil-mobil lain kan bisa terbakar ya, kan ada bensinnya. Kalau mobil ini jauh lebih aman dari segi keselamatan, mobil ini kan engak ada bensinnya," katanya.
Apalagi, lanjutnya, mobil listrik tidak ada pencemaran udara yang dihasilkan. "Mobil lain ada asap atau segala macam lah, kalau mobil ini tidak, ramah lingkungan," timpalnya lagi
Rumah modifikasi Kupu-Kupu Malam asal Yogyakarta bertanggung jawab atas pengerjaan Selo. Tatar Yoga Nugroho, Supervisi Bengkel Modifikasi Kupu-Kupu Malam, yang juga turut hadir menjelaskan, biaya perakitan satu unit mobil sekira Rp 1.5 miliar hingga Rp 2 miliar.
"Kita kerjakan lembur terus karena waktunya dibatasi, dan harus selesai dalam kurun waktu enam bulan," jelasnya.
Chevrolet Kenalkan Bumblebee di Transformer 4
F: Chevrolet Camaro Bumblebee (USA Today)
Sosoknya ditampilkan di SEMA 2013 bersama dengan C7 Corvette Stingray dan pemeran baru dalam film tersebut, mobil reli Sonic RS.
Bumblebee mengambil model Camaro edisi 2014 yang telah dimodifikasi, kini sorotan matanya lebih tajam dan dilengkapi lampu belakang LED yang mengotak. Hal inilah yang bisa jadi membuat Chevy memutuskan untuk menggelapkan sedikit warnanya agar tampil lebih mencekam.
Chevrolet Corvette Stingray masuk dalam casting dengan grafis hitam pada hijau warna tubuhnya dan sayap besar di bagian belakang yang diambil dari mobil F1. Selanjutnya, penampilan perdana dari Chevy Sonic RS dalam balutan warna hitam, putih, dan ungu, tampil maksimal seperti adanya mobil reli.
General Motors menyadari sepenuhnya Transformers salah satu kesuksesan Hollywood. Akan segera keluar, Transformer 4: Age of Extinction, baru saja menyelesaikan rekaman adegan terakhir dan prediksinya bisa disaksikan di bulan Juni 2014.
Mengintip Pabrik Lamborghini di Sant’ Agata
Semua orang tahu Lamborghini. Tapi, tidak semua orang tahu tahu bahwa mobil seharga miliaran rupiah itu dirakit menggunakan tangan (bukan mesin atau lengan robot) di sebuah desa kecil di Italia.
Desa itu bernama Sant’ Agata Bolognese, terletak 32 kilometer di sebelah utara Bologna, kota kosmopolit dan kaya budaya yang oleh Unesco dilabeli ”city of music” itu.
Di Sant’ Agata itulah Automobili Lamborghini, S.p.A menciptakan mobil sport legendaris Lamborghini sejak 1963 dan mengapalkannya ke seluruh penjuru dunia. Mulai dari Miura, Countach, Diablo, Gallardo, Muricelago, Reventon, hingga yang terbaru Aventador.
Walau pada 2010 penjualan Automobili Lamborghini menurun hingga 14 persen di angka 1.302 unit, namun market share di negara seperti China justru tumbuh melebihi Amerika. Pada 2010, misalnya, 206 unit Lamborghini dibeli oleh para taipan China. Tahun ini sudah lebih dari 300 unit. Kini selain di Amerika, fokus jualan Automobili Lamborghini ada di wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA), serta Asia.
Pada 2008, Automobili Lamborghini memproduksi 2,430 unit mobil. Sekitar 1.800 diantaranya adalah model terlaris Gallardo, satu-satunya varian Lamborghini yang mengusung mesin V8 hingga disebut ”baby Lambo”. Sedangkan 630 unit sisanya merupakan model flagship atau unggulan mereka: Murcielago.
Murcielago yang memanggul mesin V12 itu mampu melesat dari 0-100 km/jam dalam 3.4 detik dengan kecepatan maksimal 340 km perjam. Pengguna juga bisa memilih versi yang lebih ekstrem: Murcielago SV. SV singkatan dari Super Veloce atau super cepat.
Berat Murcielago SV dipangkas 100 kilogram, sementara tenaganya ditambah. Akselerasi dari 1-100 km/jam diraih hanya dalam 2.9 detik! Kecuali baja di atap dan pintu, seluruh bodi Murcielago SV yang dirakit oleh total 130 teknisi itu terbuat dari serat karbon.
Belum lama ini Automobili Lamborghini melahirkan model baru sebagai pengganti Murcielago. Dialah Aventador LP700-4. Inilah mobil yang disebut-sebut paling mendekati pesawat jet di darat. Inilah mobil pertama yang seluruh bodinya terbuat dari campuran serat carbon, bahan yang digunakan di pesawat terbang karena ringan tapi kuat itu.
Penggunaan serat karbon yang campuran plastik dan serat sintetis itu berdampak besar pada performa dan kecepatan. Aventador menjadi sangat ringan hingga akselerasi dari 0-100 km/jam hanya dicapai dalam 2,9 detik. Sementara kecepatan maksimalnya adalah 350 km per jam. Harga per unit Aventador mencapai USD3,79 miliar.
Kolaborasi Jerman-Italia
Pada pertengahan 1950an, seorang pemilik pabrik traktor terbesar di Italia Ferruccio Lamborghini membeli sebuah Ferrari. Namun, ia kecewa karena merasa mobil itu tidak sesuai ekspektasinya.
Ketika menyuruh salah satu mekaniknya untuk membongkar Ferrari tersebut Ferruccio menyadari bahwa kopling yang digunakan serupa dengan traktornya. Maka sejak itu (usia 47 tahun) Ferruccio memutuskan untuk membuat mobil sport yang akan mengalahkan Ferrari.
Ferruccio sengaja memilih logo banteng karena zodiaknya adalah Taurus. Nama-nama Lamborghini juga diambil dari nama banteng petarung ataupun tradisi adu banteng. Mulai dari Miura, Diablo, Gallardo, Countach, hingga Murcielago.
Sejak 1963 kepemilikan Lamborghini sempat beberapa kali berpindah tangan. Puncaknya pada 1998, Audi AG yang masih jadi bagian dari Volkswagen (VW) Group mengambil alih kepemilikan Automobili Lamborghini dan membuat nama Lamborghini semakin bersinar.
Uniknya, walau Audi berasal dari Jerman, namun mereka tetap mempertahankan ciri khas dan sentuhan Italia pada mobil Lamborghini. Kantor pusat Lamborghini tetap ada di Sant’ Agata, seperti halnya Bugatti tetap berada di Molsheim, Prancis, dan Bentley di Crewe, Inggris, setelah diambil alih oleh VW Group.
Masuknya Audi tidak hanya berdampak pada pengembangan platform seperti spaceframe alumunium di Audi R8 dan Lamborghini Gallardo. Tapi juga bagaimana teknologi terbaik mereka dikembangkan dan diinjeksikan dalam mobil-mobil Lamborghini.
Buatan Tangan
Lamborghini menggunakan filosofi yang sama dengan yang digunakan Toyota sejak 1960an dalam menciptakan alur perakitan mobil yang simpel dan efektif di pabriknya.
Setiap pekerja menghabiskan sekitar dua jam di setiap pos atau workstation untuk memberikan fokus pada setiap komponen yang ada di Lamborghini. Pekerjaan mereka sangat rumit, membutuhkan presisi, kerapihan, dan sangat berorentasi pada detil.
Proses perakitan setiap mobil Lamborghini dilakukan dengan tenaga manusia. Peran robot nyaris ditiadakan. Dalam proses perakitan, mata dan tangan manusia berperan penting terhadap bagaimana mobil ini dirakit. Setiap pekerja memang dibantu dengan komputer yang memberikan informasi secara real time bagaimana setiap komponen terpasang dengan sempurna. Ini yang menjelaskan mengapa hanya ada 3,5 unit Aventador yang diproduksi setiap harinya.
Setelah perakitan usai, setiap unit Lamborghini di uji menggunakan dinamometer indoor untuk memastikan subsistem seperti stability control, rem, maupun transmisi bekerja harmonis dalam kecepatan hingga 170 km per jam.
Ujian finalnya, tentu saja seorang tes driver merapal langsung mobil itu dalam kecepatan 60-80 km perjam di jalan raya Sant’ Agata.
Test driver mencari 200 kesalahan potensial yang mungkin muncul. Mulai dari kebocoran udara, lampu peringatan, pergantian gigi yang kasar, atau driving-mode yang tidak bekerja seperti seharusnya. Mereka membawa alat perekam suara digital untuk mencatat setiap observasinya saat bermanuver di jalanan pedesaan Sant’ Agata yang sempit-sempit itu.
Hemat Energi
Meski memproduksi mobil bermesin V12 dengan 6.500 cc yang haus bensin, namun Automobili Lamborghini tetap berupaya menjaga agar pabrik mereka hemat energi dan ramah lingkungan. Caranya, sebisa mungkin meredam emisi CO2.
Tak tanggung tanggun, investasi yang mereka gulirkan hingga 2015 mendatang mencapai USD45 juta atau Rp412 miliar.
Target utama investasi ini ada dua. Pertama, memodifikasi pabrik Sant’Agata seluas 17.000 meter persegi atau dua kali lapangan bola itu agar tidak lagi boros emisi CO2nya.
Perubahan yang paling menonjol adalah mengganti seluruh atap pabrik dengan sel surya atau Photovoltaic. Photovoltaic merupakan semikunduktor yang dapat mengubah cahaya mahatari menjadi energi listrik.
Atap photovoltaic yang dibangun oleh Sinergia Sistemi S.p.A itu mampu memproduksi tenaga surya hingga 1,582 Megawatt hour (MWh) per tahunnya atau mengurangi emisi CO2 hingga 20% pada 2010.
Target kedua adalah merubah desain dan proses produksi mobil agar lebih hemat emisi. Targetnya memangkas 35% emisi CO2 yang dihasilkan pada setiap produksi mobil Lamborghini pada 2015 mendatang.
Program ini sebenarnya sudah berjalan di Gallardo LP560-4, dimana perubahan teknikal pada produksi mobil itu bisa mengurangi 18% emisi CO2.
Di masa depan, Lamborghini terus mengeksplorasi teknologi seperti memangkas berat (sudah dilakukan di Aventador), memperbaiki proses pembakaran, mengurangi gesekan pada bodi, menggunakan sistem start-stop, solusi drive train hybrid, serta penggunaan biofuel.
”Tujuan kami adalah mengurangi emisi CO2 hingga bisa mencapai 50%” ujar Presiden dan CEO Lamborghini Stephan Winkelmann. Intinya kira-kira begini: walaupun pengguna memiliki sebuah supercar yang boros bahan bakar, paling tidak mobil tersebut dirancang dan dibangun dalam lingkungan yang ”hijau”.
Foto-foto lain di pabrik Lambroghini diambil dari Wired.com:
Supercar One vs Bugatti Veyron, Pertarungan Dua Mobil Tercepat di Dunia
Pertaruungan yang sangat
mengundang prestise ketika dua mobil tercepat di dunia diadu
spesifikasinya. Supercar One:1 dinyatakan sebagai mobil tercepat di
dunia, kecepatannya mencapai 450 km/h. Dengan kecepatan ini Bugatti
Veyron yang memiliki rekor sebagai mobil tercepat 430 km/h harus
memberikan gelarnya sebagai mobil tercepat di dunia..
Koenigsegg, pabrikan supercar paling
hebat di dunia tengah menyiapkan mobil yang memiliki 1.400 tenaga kuda
dan bobot dengan angka unik yang sama dengan tenaganya, 1.400 kilogram.
Angka in dirancang demikian agar memiliki rasio satu banding satu (1:1)
antara tenaga dan bobotnya, sekaligus menjadi mobil produksi pertama
yang memiliki rasio seperti ini
Supercar One
Bentuk desain bodi One:1 dirancang agak
monokok, dibandingkan dengan supercar lainnya. Kemudian untuk mesin
menggunakan V8 twin-turbocharged dengan penggerak roda belakang dan
transmisi kopling ganda tujuh percepatan. Akhir tahun ini One:1 akan
dipamerkan dalam bentuk prototipe dan selanjutnya akan dijual secara
terbatas 6 unit saja. Diperkirakan mobil ini akan dipasarkan dengan
harga lebih dari US $2 juta atau sekitar Rp 2,2 miliar, dan menjadi
mobil termahal yang pernah dibuat Koenigsegg.
Bugatti Veyron 16.4
Bugatti Veyron 16.4 (EB 16/4 Veyron) adalah sebuah mobil terkuat di dunia (pada 2005). Mobil ini dibuat oleh anak perusahaan Volkswagen AG, Bugatti Automobiles SAS di pabriknya di Molsheim, Perancis, dan dijual engan merek Bugatti. Nama mobil ini diambil dari nama seorang pembalap dari Perancis, Pierre Veyron yang berhasil memenangkan 24 hours of Le Mans
pada 1939 sebagai pembalap yang mewakili perusahaan Bugatti. Menurut
Top Gear, mobil ini dibuat Perusahaan untuk eksperimen bahwa kecepatan
mobil 100 kmj dapat ditempuh dibawah 3 detik. Dibuat secara terbatas dan
memang tidak ditujukan untuk komersil, sehingga anda jangan heran jika
perusahaan asuransi tidak berani menjamin.
Mobil ini memiliki 16 silinder, 1001
tenaga kuda, mampu berakselerasi dari 0 kilometer ke 60 kilometer per
jam dalam 2,5 detik, kecepatan tertinggi 431.072 km/jam, dan harga
permulaan , $1 miliar dolar per unit. Bugatty Veyron didesain dengan
angka-angka luar biasa. Semula, mobil ini hanyalah gagasan jauh di dalam
Grup Volkswagen. Kini ia menjadi setara dengan Concorde versi jalanan.
Mobil ini dikembangkan oleh Volkswagen dan dirakit di Mosheim, France
oleh Bugatti Automobile S.A.S. Pada awal abad ke-20, nama Buggatti
identik dengan performa kelas atas. Pria Prancis, Ettore Bugatti
mendirikan perusahaan pada 1909 dan merakit mobil-mobil tur dengan
performa melegenda. Sayangnya, kerugian dan perubahan pasar memaksa
perusahaan tutup pada 1952. Perusahaan tersebut berhasil bangkit dua
kali. Akhir 1980-an, pebisnis Italia, Romano Artoli, membeli hak dan
nama Bugatti lalu membangun mobil super, EB110. Lagi, perusahaan itu
tutup pada tahun 1985. Kemudian Volkswagen membeli perusahaan pada 1998
dan menjadi pemilik Bugatti hingga kini. Mulai 2001, mereka memutuskan
membuat mobil mewah tercepat di dunia untuk versi konsumen di satu
pabriknya di Molsheim, Prancis. Bagaimana mereka membuat dan menguji
coba Veyron, sungguh berbeda dengan mobil lain di dunia.Spesifikasi
Statistik standar | |||
---|---|---|---|
Mesin pembakaran dalam | 8.0L W16, 64v DOHC quad-turbocharger mesin bensin | Kapasitas mesin dan tenaga maksimum |
7993 cc 1001 PS Super Sport: 1200 PS |
Performa | |||
Kecepatan maks | Biasa:408.47 km/jam (253 mil/jam) Super Sport: 431.072 km/jam |
||
0-100 km/jam (0-62.1 mil/jam) | 2.5 detik | 0-240 km/jam (0-149.1 mil/jam) | 9.8 detik |
0-300 km/jam (0-186.4 mil/jam) | 15 detik | 0-400 km/jam (0-248.5 mil/jam) | 50 detik |
Standing quarter-mile (402 m) | 10.2 detik pada kecepatan 230 km/jam |
Produsen | Bugatti Automobiles dan Volkswagen Group (induk) |
---|---|
Perusahaan induk | Volkswagen Group |
Masa dalam produksi | 2005–sekarang |
Perakitan | Molsheim, Alsace, Perancis |
Bentuk kerangka | Standard: 2-door coupé Variant: targa top |
Layout | Mesin longitudinal tengah, permanent all-wheel drive |
Mesin | Standard: 8.0L W16 quad-turbocharger 1001 PS Super Sport: 1200 PS |
Transmisi | 7-speed DSG sequential |
Jarak sumbu roda | 2.710 mm (106.7 in) |
Panjang | 4.462 mm (175.7 in) |
Lebar | 1.998 mm (78.7 in) |
Tinggi | 1.159 mm (45.6 in) |
Berat kosong | 1.888 kg (4,162 lb) |
Desainer | Jozef Kaban |
Harga Supercar Arab Dua Kali Bugatti Veyron
F: Lykan Hypersport (Inautonews)
BEIRUT -
Sudah beredar cukup lama berita tentang supercar pertama yang lahir dari
wilayah Arab Saudi, Lykan HyperSport, bikinan W Motors yang bermarkas
di Libanon. Hanya akan diproduksi tujuh unit, penampakan perdananya
dimulai di Qatar Motor Show. Januari lalu, namun masih dalam wujud
konsep.
W Motors mengatakan versi produksinya akan melakukan debut di Dubai International Motor Show, 5 sampai 9 November, 2013. Di versi layak jalan, mobil yang diklaim sebagai hypercar termewah, tereksklusif, dan berteknologi paling mutakhir ini menggunakan sebagian besar komponen baru.
Setiap unitnya dilepas USD3,4 juta atau berkisar Rp38,6 miliar, harganya dua kali lipat Bugatti Veyron dan hampir sembilan kali lebih mahal dari Lamborghini Aventador.
Jenis mesin masih belum diketahui, namun indikasinya menggunakan mesin Porsche. Diletakan di tengah, hasil olahan dapur pacu mesin enam silinder twin-turbocharged mampu menyemburkan 750 HP dan 1.000 Nm lewat transmisi tujuh percepatan kopling ganda. Akselerasi 0-100 km/jam ditempuh hanya dalam 2,8 detik dan kecepatan maksimalnya 395 km/jam.
"Satu-satunya display hologram yang bisa berinteraksi dengan sentuhan dan membaca gerakan, teknologi modern ID4Motion pada dashboard dan secara unik dikembangkan agar bisa membalikan sistem mekanikal pintu secara terbalik," keterangan dalam rilis resmi W Motors, Carscoops, Kamis (17/10/2013).
Dalam rilis tersebut juga ditambahkan, "Menambah sentuhan kemewahan modern, lampu LED Lykan menggunakan lapisan berlian, emas pada jahitan jok, layanan service setiap waktu, dan setiap pemiliknya akan mendapatkan jam tangan Cyrus Klepcys dengan paten unik."
Venom GT Patahkan Rekor Kecepatan Bugatti Veyron
CALIFORNIA-
Kompetisi memperebutkan gelar mobil produksi tercepat di dunia masih
terus berlanjut. Diisi oleh para kontestan dengan varian paling jarang,
sangat mahal, dibuat dengan tangan, grup ini dihuni oleh pemain yang
sepertinya tidak realistis, sama seperti rekor kecepatan yang telah
terpecahkan.
Hennessey Venom GT menggagalkan rekor yang sebelumnya dicatat oleh Bugatti Veyron. Pada 9 Februari 2013, di landasan Naval Air Amerika, California, Venom GT berhasil mencatatkan namanya dalam buku Guinness World Records sebagai mobil produksi tercepat, berakselerasi dan akhirnya mencapai 427,6 km/jam.
Venom GT adalah versi modifikasi habis-habisan pada Lotus Elise. Terapan modifikasi berpengaruh signifikan pada performa Venom GT secara keseluruhan, mobil ini juga pernah mencetak rekor Guinness World Records sebagai mobil produksi tercepat di dunia yang dapat berlari dari 0 - 300 km/jam, hanya 13,63 detik, Januari lalu. Dua gelar ini mengukuhkan Hennessey Venom GT sebagai mobil tercepat yang bisa dibeli di pasaran.
"Veyron Super Sport melakukan 431 km/jam, namun Bugatti punya limit kecepatan hanya sampai 415 km/jam. Sementara Venom GT dapat mencapai 427 km/jam, berarti ia adalah mobil produksi yang dapat dibeli masyarakat luas," jelas Penemu dan Presiden Hennessey Performance, John Hennessey.
Venom GT dibanderol harga USD1,2 juta atau sekitar Rp11,7 miliar, dan hanya 29 unit yang akan diproduksi. Jantung pacu dilengkapi dengan mesin 7.0 liter LS9 V8 yang dibantu dengan kehadiran twin turbocharger.
Mesin meluapkan 1.244 tenaga kuda serta 1.155 lb-ft torsi pada 19 psi (1.3 bar) level boost. Semua tenaga tersebut hanya digunakan untuk menggerakan 1.244 kilogram bobot total Hennessey Venom GT.
Cara Kerja NOS
NOS adalah gas Nitrous yang kandungan oksigennya lebih banyak dari udara biasa.
Adapun cara penggunaan untuk pemasangan di mobil :
* tombol NOS ditekan.
* gas nitrous dari botol tercampur dengan bensin.
* masuk ke ruang pembakaran lewat intake.
* menghasilkan ledakan yang lebih bertenaga.
Bisa menambah tenaga mesin sebesar HP 50++. Sangat berbahaya kalau dipakai berturut- turut karena bisa mengakibatkan kerusakan mesin apabila part-part dalam mesin tidak kuat.
Nitrous yang nama bekennya dari N2O ini sering disamakan dengan NOS atau Nitrous Oxide System. Sebetulnya NOS adalah merk nitrous buatan Holley Motor Company. Nitrous ini, apapun merknya prinsip kerjanya sama. Nitrous yang mengandung N2O ini kondang dipakai di ajang balap terutama drag race dan tuning di modifikasi mesin.
Cara kerjanya, Nitrous yg berbentuk cair dalam tabung bertekanan ini cepat menguap di tekanan atmosphere. Senyawa ini yang masuk ke combustion chamber kemudian pecah menjadi 2 unsur yaitu nitrogen dan oxygen. Kadar oxygen di senyawa nitrous oxide ini melebihi setengah kadar oxygen di udara, bercampurnya oxygen ini dengan senyawa hidrokarbon yang selalu terdapat di bahan bakar seperti bensin, solar maupun alkohol ini menghasilkan tekanan kompresi yang mendongkrak tenaga mesin dalam waktu instan selama nitrous ini masih berada di chamber.
Peranan nitrogen disini adalah sebagai pendingin, kompresi dan output tenaga yang instan ini bakal menghasilkan panas yg meningkat instan juga membuat.struktur diatomik nitogen di N2 ini sangat stabil sehingga boost besar pun terjadi.
Penggunaan purge valve yang sering dikatakan ”keren” ini sebetulnya ada gunanya. Purge valve ini fungsi utamanya sebagai alat pembuang angin di saluran. sehingga nitrous langsung berada di selenoid.
Tipe pemasangan NOS antara lain:
1. Wet system
Pemasangan diantara manifold dan throttle body. atau single nozzle di saluran intake. Pemasangan ini mencampurkan nitrous dan bahan bakar di nozzle sehingga dinamakan wet system. Pemasangan ini relatif paling simple dan setingan lebih mudah.
2. Dry system
Pemasangan ini membutuhkan ekstra injektor untuk bahan bakar. Pemasangan nozzle di saluran intake. nitrous akan bercampur dengan bensin di extra injektor ini, lalu kemudian bercampur lagi dengan injektor bahan bakar, baru masuk ke chamber. Pemasangan dan settingan lebih rumit karena setting air-fuel ratio lebih susah. Caranya bisa dengan mengakali MAF sensor. Nozzle ini biasanya diset pada sudut 90 derajat.
3. Direct port system
Pemasangan yang paling rumit. ini membutuhkan pengeboran di manifold. Pemasangan yang langsung ke intake port mesin. prinsipnya mirip dengan wet system. Cuma nozzle yang bercampur bahan bakar + nitrous ini disalurkan secara mandiri ke tiap cylinder. Ada lagi jenis direct system yang multi-point. Ini menghasilkan tenaga paling besar. Nitrous disalurkan memalui 1 nozzle untuk 1 cylinder. Ini juga memungkinkan pemasangan selenoid yang lebih besar.
Masuknya nitrous ini lewat selenoid dan fogger, jenisnya pun beraneka ragam. Pemakaian nitrous identik dengan kecepatan instan dan tenaga instan. Banyak perubahan yang terjadi di mesin untuk pemakaian ini. Salah satu yang perlu diketahui, penambahan tenaga ini identik sama panas mesin, identik juga dengan kenaikkan kompresi. Kenaikkan kompresi inilah yang bisa mengakibatkan mesin berumur pendek.
Buat mobil Natural Aspirated, dimana kompresi mesin sudah tinggi, disarankan untuk tidak memasang nitrous, karena sangat fatal buat mesin. Hanya settingan rendah yang dianjurkan buat keawetan mesin di jangka panjang.
Buat mobil forced-induction, baik turbo maupun supercharged, pemasangan nitrous juga harus diperhitungkan secara teliti sebagai mana mesin natural aspirated. Walaupun mesin forced-induction udah berkompresi rendah, disaat boost masuk, kompresi naik drastis. Ini menghasilkan lonjakan tenaga yang besar.
Disaat kompresi tinggi oleh boost, pemakaian nitrous bisa fatal kalau tidak disertai timing setting yang tepat. Boost yang tinggi oleh turbo/supercharger, ditambah nitrous bisa berakibat komponen mesin rusak, seperti head, valves. piston, conrod bahkan sampai crankcase kalau berlebihan. Ada juga yang sampai retaknya blok dikarenakan mesin tidak bisa menahan lonjakan kompresi dan panas yang dihasilkan nitrous.
Pemasangan nitrous, apapun tipe dan mereknya. harus dipasang oleh orang yang mengerti dan ahli. Ada beberapa merek nitorus yang sudah terkenal seperti NOS, NX express, VENOM. VENOM merupakan salah satu merek termahal , dikarenakan sudah dilengkapi dengan modul untuk mengatur settingan nitrousnya .
Perbandingan CBR 250 dengan Ninja 250
Ketika Kawasaki memperkenalkan produk Ninja 250 kepada pasar sepeda motor di Indonesia, konsumen menjadi gempar dan sinis. Kegemparan terjadi karena setelah vakum selama hampir 20 tahun, muncul lagi motor 4 tak di kelas 250 (terakhir yang muncul adalah Suzuki Thunder 250). Tidak tanggung-tanggung, sepeda motor yang muncul adalah tipe sport, mirip superbike mini. Kesinisan juga timbul lantaran banyak yang ragu apabila konsumen sepeda motor Indonesia berminat dengan produk ini karena ada anggapan sepeda motor dengan CC besar akan mengkonsumsi banyak bahan bakar, berat, tidak praktis di jalan yang semakin lama semakin macet, dan mahal. Biarpun begitu, Kawasaki tetap maju teras dan berhasil memanen keuntungan finansial yang besar. Setelah lebih dari 2 tahun menjadi satu-satunya pemain di kelas 250 di Indonesia, Kawasaki mendapat saingan baru dari Honda yang memutuskan terjun dengan CBR 250cc. Persaingan dalam kelas 250 timbul bukan hanya antara perusahaan Kawasaki dan Honda tapi juga diantara pengguna kedua sepeda motor tersebut. Seperti biasa, hal yang diperdebatkan adalah sepeda motor mana yang lebih baik. Seperti biasa pula, para pengguna sepeda motor CBR dan Ninja 250 selalu menggunakan parameter tenaga daya kuda dan kecepatan puncak (top speed) sebagai penentu sepeda motor yang bagus. Sayangnya, kedua parameter tersebut tidak cukup lantaran bagus tidaknya sepeda motor juga harus dilihat dari kinerja sepeda motor di jalan raya. Sebagai usaha untuk melihat sepeda motor mana yang paling baik, saya akan membahasany mulai dari hal yang paling dasar dan nyata, konfigurasi silinder.
Mesin 1 Silinder vs Multisilinder
Kawasaki Ninja 250 cc menggunakan konfigurasi mesin 2 silinder paralel sedangkan Honda CBR 250 cc menerapkan 1 silinder saja. Orang awam sering menganggap bila mesin multi silinder lebih baik daripada 1 silinder saja. Pendapat ini ada benarnya namun bukan berarti mesin ini tidak memiliki kekurangan. Perbandingan antara mesin 1 dan multi silinder adalah sebagai berikut.
Motor 1 silinder adalah motor yang sederhana. Dengan satu silinder, mesin ini memiliki kinerja yang lebih sederhana lebih mudah dirawat (baca: servis) meningat mekanik hanya perlu menangani satu piston, 4 klep, dan onderdil lainnya yang tidak memiliki susunan rumit. Terkait produksi tenaga, mesin 1 silinder unggul dalam menyalurkan tenaga secara halus (smooth power delivery) dan ini berimbas pada kemudahan dalam mengendarai dan mengendalikan produksi tenaga dari mesin. Transfer tenaga (power delivery) lebih halus sehingga mesin ini sangat bersahabat dengan pengendara, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali menaiki sepeda motor. Selain itu, berkat penyaluran tenaga yang halus, pengendara tidak sulit mengendalikan tenaga ketika be-akselerasi dan mengerem. Saat akselerasi dari posisi diam atau dari dalam tikungan, roda belakang CBR tidak berputar terlalu liar meski gas dibuka besar secara mendadak. Efeknya, akselerasi CBR lebih halus dan mantap karena ban belakang tidak berputar liar. Dengan keuntungan ini, pengendara bisa buka gas lebih awal dan besar tanpa khawatir akan resiko besar tergelincir (sliding) di dalam tikungan. Kelebihan lainnya, mesin 1 silinder (1 piston dan 4 klep) 250 malah lebih irit BBM.
Sisi lemah dari mesin 1 silinder adalah daya kuda yang tidak besar dan terbatasnya RPM mesin. Dengan hanya 1 piston dan 4 klep, jelas sekali , produksi tenaga mesin cenderung lambat sehingga penyalurannya juga lambat (khususnya akselerasi). Mesin ini juga tidak dapat menghasilkan RPM tinggi dan daya kuda besar karena mesin 1 silinder rentan terhadap getaran yang besar. Kekurangan ini bisa ditutupi dengan menambahkan balancer meski ini tidak akan menghilangkan masalah. Karena itu, insinyur biasanya sengaja membatasi RPM dan daya kuda agar mesin 1 silinder tetap memiliki daya tahan yang tinggi dan tidak mengalami getaran keras yang dapat mengganggu stabilitas rangka. Akibat terbatasnya tenaga dan RPM, kecepatan puncak yang dapat dihasilkan mesin juga terbatas. Lagipula, karena hanya 1 silinder, bobot mesin biasanya besar lantaran ukuran kepala piston dan onderdil mesin lainnya juga besar.
Mesin multi silinder unggul dalam hal bobot. Dengan dua silinder, ukuran piston, klep dan onderdil lainnya bisa diperkecil sehingga bobot total dari mesin relatif lebih ringan dari mesin 1 silinder. Jadi, jangan dikira keberadaan 2 silinder (2 piston dan 4 klep) pada mesin 2 silinder akan membuat mesin menjadi lebih berat dari satu silinder. Keuntungan lain dari mesin 2 silinder adalah kemampuannya dalam memproduksi tenaga yang lebih besar dan dalam waktu yang lebih cepat. Selain tenaga yang besar, mesin multi silinder bisa meraih RPM lebih tinggi dan kecepatan puncak lebih tinggi. Ini berdampak pada akselerasi yang kuat (liar). Kelebihan lainnya dari konfigurasi multi silinder adalah rendahnya getaran mesin berkat keberadaan 2 silinder yang bekerja sama untuk memproduksi tenaga.
Meski begitu, mesin multi silinder juga memiliki kekurangan akut. Kemampuan dalam menghasilkan tenaga besar menjadi bumerang lantaran mesin seperti mengharuskan adanya rangka yang kuat untuk menjaga stabilitas mesin. Selain itu, keberadaan 2 silinder membuat proses perawatan mesin lebih rumit karena mekanik berhadapan dengan banyak komponen mesin daripada mesin 1 silinder. Ya, bayangkan saja mesin 2 silinder yang memiliki 2 piston, 8 klep, 2 seher, dsb. Keberadaan komponen mesin yang lebih banyak, khususnya piston dan klep, membuat mesin multi silinder menyerap lebih banyak BBM dalam proses pembakaran.
Praktik Lapangan
Di atas kertas, mesin multi silinder akan mengunguli mesin 1 silinder. Apalagi, premis yang berlaku adalah semakin banyak silinder, semakin besar tenaga yang dihasilkan berkat efisiensi dalam produksi tenaga. Sayangnya, keunggulan mesin multi silinder bukanlah keunggulan mutlak. Karena itu, saya membandingkan CBR 250 dengan Ninja 250 dalam hal kinerja di jalan raya.
Satu hal pasti, mesin 2 silinder jelas membuat Ninja 250 ber-akselerasi lebih cepat daripada CBR 250. Dengan 2 piston dan 8 klep, pengendara Ninja hanya perlu buka gas sedikit dan sepeda motornya sudah mampu menghasilkan tenaga besar yang bisa dipakai untuk akselerasi di lintasan lurus. Berkat banyaknya komponen pada mesin, Ninja 250 tidak megalami getaran kuat pada kecepatan tinggi (dan RPM tinggi), Kawasaki tidak mengalami getaran sekuat CBR 250. Tenaga besar dari Ninja juga membantu sepeda motor ini dalam hal adu kecepatan puncak di lintasan lurus yang panjang.
Sedang CBR 250 tidak bisa menyamai kinerja Ninja 250 dalam hal tenaga besar dan akselerasi kuat. Ini terjadi karena mesin CBR hanya memiliki 1 piston dan 4 klep sehingga sepeda motor CBR tidak memiliki efisiensi produksi tenaga sebaik mesin 2 silinder (2 piston dan 4 klep) Ninja. Produksi tenaga yang lebih rendah, RPM rendah dan kecepatan puncak rendah juga membuat CBR mudah sekali dilewati saat start dari posisi diam dan di lintasan lurus. Akan tetapi, kelemahan CBR justru menjadi kekuatan dalam dua hal.
Dalam kondisi menikung, CBR 250 justru menunjukan kemampuan yang lebih baik daripada Ninja 250. Ingat, mesin 1 silinder CBR memiliki tenaga dan RPM yang lebih rendah daripada Ninja. Saat deselerasi dalam kondisi mengerem, motor CBR justru lebih cepat melambat tanpa harus menggunakan pengereman kuat. Hanya dengan menutup gas dan menekan tuas rem sedikit, pengendara CBR bisa mengerem lebih telat daripada Ninja ketika akan masuk tikungan. Sedangkan pengendara Ninja harus mengerem lebih awal di awal tikungan jika ia ingin masuk rapat ke sisi dalam tikungan. Kalaupun pengendara Ninja melakukan pengereman telat seperti CBR, ia harus mengerem dengan kuat dan hal ini akan berdampak pada penurunan drastis kecepatan sepeda motor.
Saat berada dalam tikungan, CBR memiliki kecepatan menikung (speed cornering) yang jauh lebih baik daripada Ninja. Berkat produksi tenaga yang lambat, pengendara CBR dapat menjaga kecepatan dalam tikungan hanya dengan menahan putaran selongsong gas dan ketika ia akan keluar tikungan, pengendara CBR bisa buka gas lebih awal dan besar tanpa khawatir akan resiko tergelincir (sliding). Penyaluran tenaga yang lambat di tikungan sebetulnya sama dengan penyaluran tenaga yang lembut. Dalam kondisi ini, saat selongsong gas diputar lebih awal, mesin menyemburkan tenaga dengan lembut dan bertahap sehingga dan dalam, roda belakang tidak mudah mengalami gejala berputar di tempat (spin) besar yang beresiko menciptakan roda liar. Sebaliknya, pengendara Ninja 250 tidak bisa buka gas besar saat di dalam tikungan karena penyaluran tenaga yang liar berpotensi menciptakan gejalan spin besar dan beresiko membuat sepeda motor tergelincir di dalam tikungan. Hal yang paling bijak dilakukan pengendara Ninja 250 adalah dengan memutar gas perlahan dan menahannya sedikit hingga sepeda motor keluar dari tikungan sepenuhnya sebelum ia memutar gas besar-besar. Dalam proses, ini membuat CBR sepenuhnya mengendalikan kondisi di dalam tikungan dan melesat keluar lebih cepat daripada Ninja. Dalam sebuah video di bawah ini, kita bisa melihat CBR 250 mampu melewati Ninja 250 berkali-kali ketika ke-2 motor berada di dalam tikungan.
Kekurangan Ninja 250 di dalam tikungan juga disebakan oleh bobotnya yang lebih berat daripada CBR 250. Meski saya mengatakan bobot mesin multi silinder lebih ringan daripada 1 silinder, hal ini tidak terjadi pada Ninja. Satu penjelasan yang memungkinkan adalah penambahan bobot pada Ninja 250 disengaja untuk menjaga stabilitas kendaraan ketika mesin menyemburkan tenaganya yang besar. Perlu disadari, mesin dengan tenaga besar berpotensi menciptkan getaran besar apabila rangka kendaraan tidak sanggup menyerap energi getaran yang timbul. Jadi, insinyur Kawasaki sengaja memberikan rangka yang lebih berat agar pengendara tidak kewalahan saat sepeda motor melaju pada kecepatan tinggi. Di CBR, insinyur Honda merancang rangka yang ringan karena mereka tahu tenaga mesin CBR yang tidak sebesar Ninja tidak akan menciptakan getaran yang berlebihan. Apalagi, mereka sudah menambahkan balancer untuk menjaga kestabilan mesin saat bekerja pada RPM tinggi. Hasilnya, CBR 250 lebih lincah saat melakukan manuver di tikungan daripada Ninja. Bobot yang lebih ringan juga memudahkan pengendara mengubah arah saat masuk tikungan untuk melesat keluar lebih cepat karena tenaga mesin mempuni untuk menghela bobot kendaraan dari posisi miring ke tegak lurus saat berakselerasi di tikungan.
Kesimpulan
Sulit untuk mengatakan sepeda motor mana yang terbaik untuk kelas 250 cc di Indonesia setelah melihat bagaimana kedua sepeda motor memiliki karakteristik yang unik dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Secara pribadi saya menyarankan agar konsumen memilih sepeda motor yang sesuai dengan kepribadian masing-masing. Pengendara yang agresif dan suka kecepatan tinggi pasti akan nyaman dengan karakter liar dari Ninja 250 yang memiliki tenaga mentah (raw power) yang besar. Di sisi lain, pengendara yang menyukai sepeda motor yang lincah, ringan, dan bertenaga lembut akan menikmati pengalaman bekendara dengan CBR 250. Tentang konsumsi BBM, saya yakin CBR dan Ninja tidak memiliki perbedaan yang cukup signifikan untuk diperbandingkan. Toh, di jalan raya, konsumsi BBM selalu relatif dengan kondisi lalu lintas, suhu udara, dan teknik bekendara.
Untuk referensi lebih lanjut, saya persilahkan Anda menonton video di bawah ini yang menunjukan pengujian CBR 250 dengan Ninja 250 di lintasan balap. Sepeda motor yang diuji bukanlah tipe standar melainkan yang sudah di setel untuk balap. Anda akan menyaksikan betapa CBR jauh lebih lincah dan cepat saat mengatasi Ninja di kelokan dalam kecepatan tinggi. Itu semua berkat power delivery yang lembut dan bobot yang ringan. Biarpun begitu, pengendara CBR juga mengakui kekuatan tenaga Ninja saat masuk lintasan lurus.
Selain itu, Anda bisa membaca hasil pengujian CBR 250 dan Ninja 250 yang dilakukan oleh media Cycle World. Hasilnya pasti akan membuat pendukung Ninja 250 terkejut. Jika Anda tidak setuju dan keberatan dengan kesimpulan yang mereka buat, silahkan tulis keberatan Anda pada redaksi Cycle World atau menghubungi mereka lewat Facebook Page.
Turbo Sumber Tenaga Terbaik Bagi Lamborghini Gallardo
Siapa
tak kenal dengan mobil sport berikut ini? Bodi eksterior aerodinamis
sudah menjadi ciri khas sepanjang perjalanan Lamborghini Gallardo, sedan
dengan warna kulit jeruk tersebut merupakan mobil keluaran tahun 2006.
Sang pemilik bernama Kyle Bernett, adalah seorang yang memiliki nyali
besar dalam mengemudi. Ia pernah mencatat sedan ini mampu menembus angka
hingga diatas 1000 whp. Sang pemilik memang cukup menggilai performa
mesin yang handal dan mengguncang adrenalin saat dipacu. Maka itulah
mesin menjadi bagian penting dalam perubahannya.
Eksterior tidak banyak mengalami perubahan, dengan tampang asli pabrikan dirasa masih mumpuni. Hanya pada roda terpasang aksesoris berupa velg hitam milik HRE 790R. Kemudian pada buritan terlihat juga sebuah parasut yang berguna untuk membantu kinerja perangkat rem. Parasut berfungsi ketika mobil direm dari kecepatan 240+ miles per hour.
Seperti pada umumnya mesin turbo berfungsi untuk mengolah tenaga dari udara yang diisap karena proses kevakuman, dan proses inilah yang dimanfaatkan hingga berhasil meningkatkan kinerja mesin. Kyle Bernett lebih nyaman melakukan perubahan untuk eksplorasi tenaga disektor mesinnya. Sistem twin billet 67mm Precision Turbochargers mampu menghasilkan power mesin untuk Lamborghini hingga diatas 1100 whp. Hal ini turut ditunjang oleh adanya modifikasi piranti pada sistem induksi udara yang terbuat dari baja, peralatan intercooler udara dengan kualitas terbaik, serta sedikit perubahan pada sistem reservoir-nya. Secara garis besar perubahan itu mampu memuaskan hasrat sang pemilik.
Sang tuner juga memperhatikan tekanan suhu didalam putaran mesin untuk itulah pada crankcase dibuat sebuah ventilasi udara guna menjaga suhu tetap dingin. Hasil maksimal dari mesin turbo tersebut terasa kian maksimal berkat sistem pemipaan yang baik. Tak sekedar turbo saja yang harus di tune-up tetapi beberapa spare part didalam silinder blok terpaksa harus mengalami perubahan. Diantaranya setang piston dipercayakan pada Carrillo sedangkan untuk piston dari produk keluaran CP, keduanya berbahan baja. Komponen lainnya seperti bearing, filter udara, dan exhaust semuanya juga sudah hasil modifikasi, demi menunjang kinerja turbo yang maksimal.
Sisi lainnya, sang mekanik memanfaatkan kinerja pelumas Mobil 1 dengan tingkat kekentalan rendah yakni 15W50. Hal ini bertujuan agar gesekan antar komponen seperti piston dan dinding silinder semakin kecil, karena teknologi mesin pada Lamborghini Gallardo sudah tergolong sangat canggih dengan demikian putaran mesin terasa makin ringan. Putaran mesin yang semakin ringan tersebut berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar yang efisien dan pasokan tenaga sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan ruang kendali kemudi masih mengandalkan tata interior pabrikan, hingga kesan lega dan kenyamanan pun tetap terjaga dengan baik[nus/timABT]
Specifications:
Car : Lamborghini Gallardo 2006
Power engine : 1500 whp
Modification engine : Full blue print and balanced race short block, Carrillo billet steel connecting rods, CP custom reverse dish aluminum race pistons, CP spiral locks, CP .180+ wall wrist pins,CP oil rail support, Custom steel cylinder sleeves, Main bearings, Rod bearings, Total seal TNT file fit rings, Stage 3 Race heads, L-19 head studs
Turbo engine : Modification turbo with - Custom twin billet 67mm Precision Turbochargers, Mobil 1 15W50 Motor Oil, TiAL billet wastegates and billet blow off valves, Custom fabricated stainless steel exhaust using aircraft quality metal, Ultra lightweight stainless steel mufflers, Custom fabricated stainless steel air induction using aircraft quality metal, Custom Air/Water intercooler system with high flow water pump, Custom ice water reservoir, High flow intercooler water heat exchanger, Crankcase ventilation system, K&N air filters, Show quality polishing on turbo compressor, intercooler and charge piping, Custom heat shielding and high quality heat wrap, Exhaust Finish Options:high temp heat coating or polished mirror finish, High quality silicone hose, High pressure T-bolt clamps for intake pressure tubes, High quality V-band clamps for exhaust connections
Eksterior tidak banyak mengalami perubahan, dengan tampang asli pabrikan dirasa masih mumpuni. Hanya pada roda terpasang aksesoris berupa velg hitam milik HRE 790R. Kemudian pada buritan terlihat juga sebuah parasut yang berguna untuk membantu kinerja perangkat rem. Parasut berfungsi ketika mobil direm dari kecepatan 240+ miles per hour.
Seperti pada umumnya mesin turbo berfungsi untuk mengolah tenaga dari udara yang diisap karena proses kevakuman, dan proses inilah yang dimanfaatkan hingga berhasil meningkatkan kinerja mesin. Kyle Bernett lebih nyaman melakukan perubahan untuk eksplorasi tenaga disektor mesinnya. Sistem twin billet 67mm Precision Turbochargers mampu menghasilkan power mesin untuk Lamborghini hingga diatas 1100 whp. Hal ini turut ditunjang oleh adanya modifikasi piranti pada sistem induksi udara yang terbuat dari baja, peralatan intercooler udara dengan kualitas terbaik, serta sedikit perubahan pada sistem reservoir-nya. Secara garis besar perubahan itu mampu memuaskan hasrat sang pemilik.
Sang tuner juga memperhatikan tekanan suhu didalam putaran mesin untuk itulah pada crankcase dibuat sebuah ventilasi udara guna menjaga suhu tetap dingin. Hasil maksimal dari mesin turbo tersebut terasa kian maksimal berkat sistem pemipaan yang baik. Tak sekedar turbo saja yang harus di tune-up tetapi beberapa spare part didalam silinder blok terpaksa harus mengalami perubahan. Diantaranya setang piston dipercayakan pada Carrillo sedangkan untuk piston dari produk keluaran CP, keduanya berbahan baja. Komponen lainnya seperti bearing, filter udara, dan exhaust semuanya juga sudah hasil modifikasi, demi menunjang kinerja turbo yang maksimal.
Sisi lainnya, sang mekanik memanfaatkan kinerja pelumas Mobil 1 dengan tingkat kekentalan rendah yakni 15W50. Hal ini bertujuan agar gesekan antar komponen seperti piston dan dinding silinder semakin kecil, karena teknologi mesin pada Lamborghini Gallardo sudah tergolong sangat canggih dengan demikian putaran mesin terasa makin ringan. Putaran mesin yang semakin ringan tersebut berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar yang efisien dan pasokan tenaga sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan ruang kendali kemudi masih mengandalkan tata interior pabrikan, hingga kesan lega dan kenyamanan pun tetap terjaga dengan baik[nus/timABT]
Specifications:
Car : Lamborghini Gallardo 2006
Power engine : 1500 whp
Modification engine : Full blue print and balanced race short block, Carrillo billet steel connecting rods, CP custom reverse dish aluminum race pistons, CP spiral locks, CP .180+ wall wrist pins,CP oil rail support, Custom steel cylinder sleeves, Main bearings, Rod bearings, Total seal TNT file fit rings, Stage 3 Race heads, L-19 head studs
Turbo engine : Modification turbo with - Custom twin billet 67mm Precision Turbochargers, Mobil 1 15W50 Motor Oil, TiAL billet wastegates and billet blow off valves, Custom fabricated stainless steel exhaust using aircraft quality metal, Ultra lightweight stainless steel mufflers, Custom fabricated stainless steel air induction using aircraft quality metal, Custom Air/Water intercooler system with high flow water pump, Custom ice water reservoir, High flow intercooler water heat exchanger, Crankcase ventilation system, K&N air filters, Show quality polishing on turbo compressor, intercooler and charge piping, Custom heat shielding and high quality heat wrap, Exhaust Finish Options:high temp heat coating or polished mirror finish, High quality silicone hose, High pressure T-bolt clamps for intake pressure tubes, High quality V-band clamps for exhaust connections
Bergaya Dengan Velg ring17
Bosan dengan tampilan velg
standard (bawaan pabrik) mobil kamu? Ingin menggantinya dengan yang
lebih menarik namun tanpa mengesampingkan kenyamanan kamu berkendara?
mari simak panduan praktis ini. Pertama yang perlu kamu ketahui adalah
berapa ukuran velg standard mobil kamu, biasanya untuk ukuran
mobil-mobil ber-cc 1500 – 1700 menggunakan ring velg ukuran 15″,
sedangkan untuk mobil-mobil ber-cc 1800-2000 menggunakan ukuran 16″.
Sekarang kamu ingin menggantikan velg lama dengan velg baru dengan ukuran yang sama atau ingin dengan ring yang lebih besar? semakin ring velg nya lebih besar maka semakin manis penampilan mobil kamu. Lalu penampilan seperti apa yang kamu inginkan? velg dengan gaya sporti? atau gaya elegan? semua bisa kamu lihat saat motif-motif velg dipadukan dengan mobil kamu (sulit untuk dibayang-bayangkan kalau pakai velg ini/itu akan terlihat seperti apa). Pergilah ke tempat penjual velg yang memiliki tipe/motif yang beragam agar kamu dapat banyak pilihan.
Berikut batasan bila kamu ingin menggunakan velg dengan ukuran ring yang lebih besar dari ukuran velg standard. Kamu akan tetap nyaman berkendara bila menggunakan velg yang besarnya tidak lebih dari selisih 2″ dari velg standard kamu, misal velg standard kamu adalah 15″ maka gunakan maksimal velg dengan ring 17″, begitu juga dengan velg standard ukuran 16″ gunakan maksimal velg dengan ukuran 18″.
Mengapa tidak disarankan untuk mengganti velg dengan ukuran tidak lebih dari 2″? menurut pengalaman penulis bila kamu menggunakan velg dengan ukuran lebih dari 2″ dari velg standard mobil kamu maka yang akan kamu dapatkan adalah kamu meraskan kemudi yang keras (tidak empuk), sangat tidak nyaman bila melewati jalanan yang rusak dan berlubang, efeknya kamu harus lebih extra berhati-hati dalam berkendara, hal ini yang membuat lama kelamaan kamu menjadi tidak nyaman dalam berkendara.
Dan juga penulis tidak menyarankan untuk mengganti per standard mobil kamu dengan per lain yang kata orang (dan mungkin kata penjualnya) akan lebih terlihat manis lagi karena posisi mobil akan menjadi lebih rendah lagi. Ya memang bila mobil kamu hanya melaju pada jalanan yang mulus saja itu masih bisa diterima, tapi kualitas jalanan di Indonesia sangat-sangat tidak mendukung untuk itu.
Profil ban juga banyak macam dan banyak merek. Tidak bisa ditentukan merek tertentu akan lebih baik. Semua tergantung dari kebutuhan. Kamu ingin profil ban dengan fungsi ingin lebih menggigit dengan aspal atau biasa saja, motif-motif kembang juga beragam, biasanya karakter ban yang lebih menggigit dengan aspal identik dengan karakter ban yang berisik (terutama bila mobil kamu melaju dengan kecepatan tinggi). Konstultasikan dengan penjual velg/ban, kemukakan keinginan kamu, saran penulis adalah minta tipe ban yang tidak berisik tapi tetap menggigit dengan aspal. Sebagai contoh ban merek Falken identik dengan ban yang berisik tapi nyatanya ada juga tipe yang tidak berisik, lalu untuk merek Achilles identik dengan ban yang enak namun nyatanya ada juga tipe ban yang berisik. Jangan lupa sehabis kamu ganti velg/ban baru lakukan Balancing & Spooring.
Sekarang kamu ingin menggantikan velg lama dengan velg baru dengan ukuran yang sama atau ingin dengan ring yang lebih besar? semakin ring velg nya lebih besar maka semakin manis penampilan mobil kamu. Lalu penampilan seperti apa yang kamu inginkan? velg dengan gaya sporti? atau gaya elegan? semua bisa kamu lihat saat motif-motif velg dipadukan dengan mobil kamu (sulit untuk dibayang-bayangkan kalau pakai velg ini/itu akan terlihat seperti apa). Pergilah ke tempat penjual velg yang memiliki tipe/motif yang beragam agar kamu dapat banyak pilihan.
Berikut batasan bila kamu ingin menggunakan velg dengan ukuran ring yang lebih besar dari ukuran velg standard. Kamu akan tetap nyaman berkendara bila menggunakan velg yang besarnya tidak lebih dari selisih 2″ dari velg standard kamu, misal velg standard kamu adalah 15″ maka gunakan maksimal velg dengan ring 17″, begitu juga dengan velg standard ukuran 16″ gunakan maksimal velg dengan ukuran 18″.
Mengapa tidak disarankan untuk mengganti velg dengan ukuran tidak lebih dari 2″? menurut pengalaman penulis bila kamu menggunakan velg dengan ukuran lebih dari 2″ dari velg standard mobil kamu maka yang akan kamu dapatkan adalah kamu meraskan kemudi yang keras (tidak empuk), sangat tidak nyaman bila melewati jalanan yang rusak dan berlubang, efeknya kamu harus lebih extra berhati-hati dalam berkendara, hal ini yang membuat lama kelamaan kamu menjadi tidak nyaman dalam berkendara.
Dan juga penulis tidak menyarankan untuk mengganti per standard mobil kamu dengan per lain yang kata orang (dan mungkin kata penjualnya) akan lebih terlihat manis lagi karena posisi mobil akan menjadi lebih rendah lagi. Ya memang bila mobil kamu hanya melaju pada jalanan yang mulus saja itu masih bisa diterima, tapi kualitas jalanan di Indonesia sangat-sangat tidak mendukung untuk itu.
Profil ban juga banyak macam dan banyak merek. Tidak bisa ditentukan merek tertentu akan lebih baik. Semua tergantung dari kebutuhan. Kamu ingin profil ban dengan fungsi ingin lebih menggigit dengan aspal atau biasa saja, motif-motif kembang juga beragam, biasanya karakter ban yang lebih menggigit dengan aspal identik dengan karakter ban yang berisik (terutama bila mobil kamu melaju dengan kecepatan tinggi). Konstultasikan dengan penjual velg/ban, kemukakan keinginan kamu, saran penulis adalah minta tipe ban yang tidak berisik tapi tetap menggigit dengan aspal. Sebagai contoh ban merek Falken identik dengan ban yang berisik tapi nyatanya ada juga tipe yang tidak berisik, lalu untuk merek Achilles identik dengan ban yang enak namun nyatanya ada juga tipe ban yang berisik. Jangan lupa sehabis kamu ganti velg/ban baru lakukan Balancing & Spooring.
VELG
Velg Comet Silver untuk MIO atau Vario ring 17
Kayaknya sudak jamannya motor matic di kasih velg ring 17 deh gan...
Jadi ini dia gan. Supaya tidak ketinggalan Jaman. Ganti aja Velg standar matic agan ke Velg Comet Silver.
Untuk motor matic yang di ganti dengan ring 17 rata rata emang pada pakai Velg Comet.
Oleh sebab itu gan ane rekomendasikan pake Velg Comet Silver Ini gan.
Speknya kayak gini gaan..
Spesifikasi :
Velg Comet silver model U Shape (setengah lingkaran) 140 D/ 160 B
Velg Comet silver model U Shape (setengah lingkaran) 140 D/ 160 B
Ruji krom
Tromol Variasi Krom
Keterangan :
All new, Tidak termasuk Cakram, Tidak termasuk laher
Tromol tidak seperti pada gambar (pada gambar bukan tromol krom)
Harga
Rp. 690.000,-
Berminat Hubungi:
085643814997 (sms)
0274-8385519 (telp)
Juga melayani pesanan model lainnya.
Ubah New Jupiter MX jadi 6 Speed
Di
saat orang lain heboh dengan kehadiran New Jupiter MX yang punya 5
speed, Paolo Irfansyah sudah modifikasi menjadi 6 speed. "Itu saya lakukan
karena setelah bongkar, banyak komponen yang sama dengan V-ixion atau Yamaha R
15 yang beredar di India," kata Ivan, sapaannya sehari-hari.
Menurut Ivan, New MX ini bisa dipasang paketan dari R 15 karena main axle dan driven axle-nya sama dengan V-ixion. "Nah, itu kan komponen utama, jika sama dengan V-ixion maka yakin MX baru bisa dibuat 6 speed. Hal ini tidak bisa dilakukan pada MX lama," tambah ayah satu anak.
Paketan ini terdiri dari 7 barang dari motor India tadi. Terdiri dari main axle, shift drum, gear 3 dan 4 pinion, gear 5 pinion, gear 5 wheel, gear 6 pinion dan gear 6 wheel. Tapi, memang perlu sedikit modifikasi, khususnya pada shift drum. Selebihnya pakai standar New MX.
"Hal itu karena pada shift drum R 15 tonjolan di bagian atasnya kecil, sehingga enggak pas jika dimasukkan dalam crankcase New MX tadi, karena itu perlu dibuatkan lapisan semacam bos supaya masuknya pas," kata pemilik bengkel VJ Racing Speed di Kompleks PM, Jl. Baret Biru III, Gg. Rahayu No. 50, Cijantung, Jakarta Timur ini.
Menurut Ivan, New MX ini bisa dipasang paketan dari R 15 karena main axle dan driven axle-nya sama dengan V-ixion. "Nah, itu kan komponen utama, jika sama dengan V-ixion maka yakin MX baru bisa dibuat 6 speed. Hal ini tidak bisa dilakukan pada MX lama," tambah ayah satu anak.
Paketan ini terdiri dari 7 barang dari motor India tadi. Terdiri dari main axle, shift drum, gear 3 dan 4 pinion, gear 5 pinion, gear 5 wheel, gear 6 pinion dan gear 6 wheel. Tapi, memang perlu sedikit modifikasi, khususnya pada shift drum. Selebihnya pakai standar New MX.
"Hal itu karena pada shift drum R 15 tonjolan di bagian atasnya kecil, sehingga enggak pas jika dimasukkan dalam crankcase New MX tadi, karena itu perlu dibuatkan lapisan semacam bos supaya masuknya pas," kata pemilik bengkel VJ Racing Speed di Kompleks PM, Jl. Baret Biru III, Gg. Rahayu No. 50, Cijantung, Jakarta Timur ini.
Bos ini dibuat dari bahan babet yang
ketebalannya hanya 1 cm. Keberadaan bos tadi juga membuat indikator gigi di
spidometer masih bisa dan tetap berfungsi.
"Tetap sampai 5, jika masuk gigi 6 indikatornya mati," tutup Ivan yang menjual paketan ini Rp 3,5 juta.
Paketan ini sifatnya tinggal pasang alias cukup main bolt-on. Ivan sudah merangkainya termasuk
untuk pembuatan bos di shift drum tadi. Mau tanya lebih jauh bisa kontak langsung Ivan di nomor 0813-1939-2333. (motorplus-online.com)
RASIO STANDAR NEW MX
1st = 34/12 (2.833)
2nd = 30/16 (1.875)
3rd = 30/21 (1.429)
4th = 28/24 (1.166)
5th = 26/27 (0.962)
RASIO SETELAH DIPASANG R 15
1st = 34/12 (2.833)
2nd = 30/16 (1.875)
3rd = 30/22 (1.364)
4th = 24/21 (1.143)
5th = 22/23 (0.957)
6th = 21/25 (0.840)
"Tetap sampai 5, jika masuk gigi 6 indikatornya mati," tutup Ivan yang menjual paketan ini Rp 3,5 juta.
Paketan ini sifatnya tinggal pasang alias cukup main bolt-on. Ivan sudah merangkainya termasuk
untuk pembuatan bos di shift drum tadi. Mau tanya lebih jauh bisa kontak langsung Ivan di nomor 0813-1939-2333. (motorplus-online.com)
RASIO STANDAR NEW MX
1st = 34/12 (2.833)
2nd = 30/16 (1.875)
3rd = 30/21 (1.429)
4th = 28/24 (1.166)
5th = 26/27 (0.962)
RASIO SETELAH DIPASANG R 15
1st = 34/12 (2.833)
2nd = 30/16 (1.875)
3rd = 30/22 (1.364)
4th = 24/21 (1.143)
5th = 22/23 (0.957)
6th = 21/25 (0.840)
Teknik Baru Korek isap Dan Buang Di Kepala Silinder
Sekarang korek lubang isap dan buang di kepala silinder jadi mudah.
Karena ditunjang flowbench yang bisa mengukur mendekati debit gas bakar
sebenarnya.
Namun bukan berarti yang tidak punya flowbench harus tenggelam. “Berdasarkan pengukuran dengan flowbench bisa diambil beberapa pelajaran,” jelas Tomy Huang, bos BRT yang sudah lama memiliki alat ukur canggih itu.
Misalnya zaman dulu ketika mengorek lubang isap. Selalu membuang bos klep yang nongol di tengah lubang. Katanya menghalangi laju gas bakar. Makanya perlu dipangkas.
Padahal, setelah menggunakan flowbench tidak perlu dipangkas. “Yang penting target cfm (cubic feet per minute) yang diinginkan sudah tercapai,” jelas Pak Tomy.
Jadi, apabila angka cfm yang dimau sudah didapat, lebih baik bos klep tidak perlu dipangkas. “Supaya klep tidak cepat oblak,” saran Pak Tomy.
Namun akibat mempertahankan bos klep, kudu membuang bagian yang lain. Supaya mempu menggantikan bagian yang termakan bos klep itu.
Dari hasil pengukuran menggunakan flowbench, tidak boleh sembarang memapas lubang porting. Kalau salah akan mengurangi kevakuman atau daya isap dari lubang silinder.
Menurut Pak Tomy, untuk menggantikan ruang akibat termakan bos klep bukan hanya sisi sampingnya yang dikikis. Tapi, dibuatkan jalur khusus di sisi samping yang lebih dalam. Lebih jelas lihat gambar.
Satu lagi langkah yang bisa dilakukan. Kalau memporting versi lama sering menambal bagian yang cekung di bawah bos klep. Biasanya ditambal lem porting. Tapi, sekarang justru dibikin cekung atau melingkar mengikuti bulatan sitting klep.
Karena membulat sebesar sitting klep, laluan gas bakar jadi besar. Bentuk seperi ini persis porting bawaan pabrik. Cekung di bawah bos klepnya
Namun bukan berarti yang tidak punya flowbench harus tenggelam. “Berdasarkan pengukuran dengan flowbench bisa diambil beberapa pelajaran,” jelas Tomy Huang, bos BRT yang sudah lama memiliki alat ukur canggih itu.
Misalnya zaman dulu ketika mengorek lubang isap. Selalu membuang bos klep yang nongol di tengah lubang. Katanya menghalangi laju gas bakar. Makanya perlu dipangkas.
Padahal, setelah menggunakan flowbench tidak perlu dipangkas. “Yang penting target cfm (cubic feet per minute) yang diinginkan sudah tercapai,” jelas Pak Tomy.
Jadi, apabila angka cfm yang dimau sudah didapat, lebih baik bos klep tidak perlu dipangkas. “Supaya klep tidak cepat oblak,” saran Pak Tomy.
Namun akibat mempertahankan bos klep, kudu membuang bagian yang lain. Supaya mempu menggantikan bagian yang termakan bos klep itu.
Dari hasil pengukuran menggunakan flowbench, tidak boleh sembarang memapas lubang porting. Kalau salah akan mengurangi kevakuman atau daya isap dari lubang silinder.
Menurut Pak Tomy, untuk menggantikan ruang akibat termakan bos klep bukan hanya sisi sampingnya yang dikikis. Tapi, dibuatkan jalur khusus di sisi samping yang lebih dalam. Lebih jelas lihat gambar.
Satu lagi langkah yang bisa dilakukan. Kalau memporting versi lama sering menambal bagian yang cekung di bawah bos klep. Biasanya ditambal lem porting. Tapi, sekarang justru dibikin cekung atau melingkar mengikuti bulatan sitting klep.
Karena membulat sebesar sitting klep, laluan gas bakar jadi besar. Bentuk seperi ini persis porting bawaan pabrik. Cekung di bawah bos klepnya
Knalpot Dan Harga Terbaru 2013
Setiap kendaraan bermotor khususnya kendaraan angkut baik roda dua dan roda empat akan memiliki part ini, knalpot adalah
sebuah sistem pembuangan gas kotor dari dalam mesin saat menyala atau
lebih spesifik lagi adalah Sistem pembuangan saluran untuk membuang sisa
hasil pembakaran pada mesin pembakaran dalam. Sistem pembuangan terdiri
dari beberapa komponen, minimal terdiri dari satu pipa pembuangan yang
di Indonesia dikenal juga sebagai knalpot yang diadopsi dari bahasa Belanda atau saringan suara (wikipedia).
Karena merupakan salah satu sparepart penting dalam sebuah kendaraan, knalpot juga
menjadi bahan komoditi pedagang yang banyak mendatangkan keuntungan.
Salah satu karena memang knalpot ini nampak diluar dan rata-rata jika
motor atau mobil dimodifikasi, jelas knalpot akan menjadi sasaran utama disamping shock breaker dan ban serta velg.
Admin sengaja akan membagi kepada sobat sekalian daftar harga knalpot motor terbaru 2013 ini, baik itu knalpot berjenis standar hingga kenalpot berjenis racing. Langsung saja sobat sambangi daftar harga knalpot dibawah ini untuk lengkapnya, jika kesulitan mencari bisa tekan Ctrl + F secara bersamaan dan ketik kata kunci disitu untuk menemukan jennis knalpot yang sobat cari, lagsung cek dibawah ini :
Merk | Type dan Spek Knalpot | Harga (Rupiah) |
Akrapovic | Slip On Carbon, Kawasaki Ninja 250 R | 6.500.000 |
Akrapovic | Slip On Titanium, Kawasaki Ninja 250 R | 6.300.000 |
Arrow | Full System, Kawasaki Ninja 250 R | 8.200.000 |
CLD | Slip On, Kawasaki Ninja 250 R | 1.500.000 |
CLD | Slip On Carbon, Kawasaki Ninja 250 R | 2.500.000 |
CLD | Full System Stainless | 2.000.000 |
CLD | Full System Phyton | 2.800.000 |
CLD | Full System Carbon | 3.000.000 |
Daytona | Racing Steel Muffler, Yamaha Jupiter MX 135 LC | 350.000 |
Daytona | Racing Steel Muffler, Yamaha Mio | 350.000 |
Daytona | Racing Steel Muffler, Yamaha Jupiter Z | 300.000 |
Daytona | Racing Steel Muffler, Honda Absolute Revo | 300.000 |
Daytona | Racing Steel Muffler, Honda Vario | 350.000 |
Daytona | Racing Steel Muffler, Honda Supra X 125/ Karisma | 300.000 |
Daytona | Racing Steel Muffler, Suzuki Shogun 125 (Silent) | 300.000 |
Daytona | Racing Steel Muffler, Suzuki Satria FU-150 | 350.000 |
Daytona | Racing Steel Muffler, Suzuki Smash | 300.000 |
Daytona | Racing Steel Muffler, Suzuki Skywave | 300.000 |
Leo Vince | Full System, Kawasaki Ninja 250 R | 7.500.000 |
Nassert Beet | Full System, Kawasaki Ninja 250 R | 13.300.000 |
Nassert Beet | Full System International Model, Kawasaki Ninja 250 R | 12.800.000 |
Nassert Beet | Slip On, Kawasaki Ninja 250 R | 5.800.000 |
R9 Racing Generation | Mugello Full System-Silencer Half Blue, Kawasaki Ninja 250 R | 2.100.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Kawasaki Ninja 250 R | 3.800.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Kawasaki Ninja 250 RR | 1.400.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Kawasaki Athlete | 1.200.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Kawasaki KLX 150 | 700.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Kawasaki KLX 250 | 1.350.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Honda CBR 150 | 3.200.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Honda Tiger 2000/Revo | 1.450.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Honda CS-1 | 1.000.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Honda Mega Pro | 850.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Honda Vario | 900.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Honda Beat | 650.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Honda Karisma/Supra X 125 | 575.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Honda Revo | 575.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Honda Blade | 675.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Yamaha Scorpio Z | 1.000.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Yamaha Jupiter MX 135 LC | 850.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Yamaha V-Ixion | 900.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Yamaha Mio | 650.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Yamaha Mio (Road Race) | 900.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Yamaha Nouvo | 850.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Yamaha Jupiter Z | 575.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Suzuki Satria FU-150 | 850.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Suzuki Thunder 125 | 900.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Suzuki Shogun 125 | 575.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Suzuki Shogun SP | 575.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Suzuki Skywave | 650.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Bajaj Pulsar 180 | 900.000 |
R9 Racing Generation | Mugello New Full System-Silencer Half Blue, Bajaj Pulsar 200 | 1.100.000 |
R9 Racing Generation | Motegi Full System-Silencer CNC, Kawasaki Ninja 250 R | 2.000.000 |
R9 Racing Generation | Monza Blue Full System-Silencer CNC W/Blue, Kawasaki Ninja 250 R | 2.800.000 |
R9 Racing Generation | Motegi New Full System-Silencer CNC, Kawasaki Ninja 150 RR | 1.400.000 |
R9 Racing Generation | Motegi New Full System-Silencer CNC, Kawasaki Ninja 150 R | 1.200.000 |
R9 Racing Generation | Catalunya Full System-Silencer Trioval Black or Silver, Ninja 250 R | 1.950.000 |
R9 Racing Generation | Catalunya New Full System-Silencer Trioval Black or Silver, Honda Tiger | 675.000 |
R9 Racing Generation | Catalunya New Full System-Silencer Trioval Black or Silver, Yamaha Scorpio | 675.000 |
R9 Racing Generation | Catalunya New Full System-Silencer Trioval Black or Silver, Yamaha V-Ixion | 675.000 |
R9 Racing Generation | Monza Carbon Full System-Silencer Real Carbon, Kawasaki Ninja 250 R | 9.000.000 |
R9 Racing Generation | Monza Blue Full System-Silencer CNC W/Blue, Kawasaki KLX 150 | 1.250.000 |
R9 Racing Generation | Mugello NG System-Silencer Stainless Half Blue, Yamaha Jupiter MX 135 LC | 900.000 |
R9 Racing Generation | Monza Blue Full System-Silencer CNC W/Blue, Kawasaki KLX 250 | 3.000.000 |
R9 Racing Generation | Monza Blue Full System-Silencer CNC W/Blue, Honda CBR 150 | 1.750.000 |
R9 Racing Generation | Monza Blue Full System-Silencer CNC W/Blue, Honda Tiger | 1.150.000 |
R9 Racing Generation | Monza Blue Full System-Silencer CNC W/Blue, Yamaha V-Ixion | 1.100.000 |
R9 Racing Generation | Monza Blue Full System-Silencer CNC W/Blue, Yamaha Mio | 1.000.000 |
R9 Racing Generation | Monza Blue Full System-Silencer CNC W/Blue, Yamaha Jupiter MX 135 LC | 900.000 |
R9 Racing Generation | Monza Blue Full System-Silencer CNC W/Blue, Suzuki Satria FU-150 | 900.000 |
R9 Racing Generation | Monza Blue Full System-Silencer CNC W/Blue, Minerva R 150 | 900.000 |
R9 Racing Generation | Mugello NG System-Silencer Stainless Half Blue, Kawasaki KLX 150 | 1.250.000 |
R9 Racing Generation | Mugello NG System-Silencer Stainless Half Blue, Kawasaki Ninja 250 R | 2.800.000 |
R9 Racing Generation | Mugello NG System-Silencer Stainless Half Blue, Kawasaki KLX 250 | 3.000.000 |
R9 Racing Generation | Mugello NG System-Silencer Stainless Half Blue, Honda CBR 150 | 1.750.000 |
R9 Racing Generation | Mugello NG System-Silencer Stainless Half Blue, Honda Tiger | 1.150.000 |
R9 Racing Generation | Mugello NG System-Silencer Stainless Half Blue, Yamaha V-Ixion | 1.100.000 |
R9 Racing Generation | Mugello NG System-Silencer Stainless Half Blue, Suzuki Satria FU-150 | 900.000 |
R9 Racing Generation | Mugello NG System-Silencer Stainless Half Blue, Minerva R 150 | 900.000 |
Remus | Slip On Hexacome Carbon, Kawasaki Ninja 250 R | 6.500.000 |
Remus | Slip On Oval Alumunium, Kawasaki Ninja 250 R | 6.000.000 |
Sportisi | Short, Kawasaki Ninja 250 R | 2.400.000 |
Sportisi | Long, Kawasaki Ninja 250 R | 2.600.000 |
Stanlee | Slip On, Kawasaki Ninja 250 R | 550.000 |
Stanlee | Full System, Kawasaki Ninja 250 R | 1.200.000 |
Stanlee | Full System Carbon, Kawasaki Ninja 250 R | 1.500.000 |
TDR | Racing Steel Muffler ANNR, Yamaha Jupiter MX 135 LC | 660.000 |
TDR | Racing Steel Muffler 2 Sound, Yamaha Mio | 1.230.000 |
TDR | Racing Steel Muffler 2 Sound, Suzuki Spin 125 | 1.230.000 |
TDR | Racing Steel Muffler 2 Sound, Honda Vario | 1.230.000 |
TDR | Racing Steel Muffler, Honda CBR 150 | 1.750.000 |
TDR | Racing Steel Muffler, Yamaha F1ZR | 730.000 |
TDR | Racing Steel Muffler, Yamaha Jupiter MX 135 LC | 1.100.000 |
TDR | Racing Steel Muffler, Yamaha Jupiter Z (Silent) | 900.000 |
TDR | Racing Steel Muffler, Kawasaki KR 150 | 290.000 |
TDR | Racing Steel Muffler New Folder 2 Sound, Yamaha Jupiter Z | 375.000 |
TDR | Racing Steel Muffler New Folder 2 Sound, suzuki Shogun 125 | 375.000 |
TDR | Racing Steel Muffler, Kawasaki Ninja KRR | 1.500.000 |
TDR | Racing Steel Muffler, Suzuki Satria FU-150 | 1.500.000 |
TDR | Racing Steel Muffler, Suzuki Shogun 125 (Silent) | 900.000 |
TDR | Racing Steel Muffler, Suzuki Smash (Silent) | 900.000 |
TDR | Racing Steel Muffler, Honda Sonic | 1.500.000 |
TDR | Muffler Tri Oval CLR, Suzuki Satria FU-150 | 858.000 |
TDR | Muffler Tri Oval CLR, Yamaha Scorpio | 858.000 |
TDR | Muffler Tri Oval CLR, Suzuki Thunder 125 | 858.000 |
TDR | Muffler Tri Oval CLR, Honda Tiger | 858.000 |
TDR | Muffler Tri Oval CLR, Yamaha V-Ixion | 858.000 |
TDR | Racing Stainless Muffler, Honda CBR 150 | 2.750.000 |
TDR | Racing Stainless Muffler Left Side, Yamaha Jupiter MX 135 LC | 3.000.000 |
TDR | Racing Stainless Muffler, Yamaha Nouvo/Mio | 2.250.000 |
TDR | Racing Stainless Muffler Right Side, Yamaha Jupiter MX 135 LC | 3.000.000 |
TDR | Racing Stainless Muffler, Suzuki Satria FU-150 | 2.500.000 |
TDR | Racing Stainless Muffler, Honda Sonic |
2.500.000 |
TDR | Racing Stainless Muffler Tri Oval, Kawasaki Ninja 250 | 4.500.000 |
TDR | Racing Stainless Muffler Silent, Yamaha Jupiter Z | 775.000 |
TDR | Racing Stainless Muffler Silent, Yamaha Mio | 775.000 |
TDR | Racing Stainless Muffler Silent, Honda Absolute Revo | 775.000 |
TDR | Racing Stainless Muffler Silent, Suzuki Shogun 125 | 775.000 |
TDR | Racing Stainless Muffler Silent, Suzuki Smash | 775.000 |
TDR | Racing Stainless Muffler Silent, Honda Supra X 125 | 775.000 |
Two Brothers | Full System Carbon, Kawasaki Ninja 250 R | 7.300.000 |
Two Brothers | Full System Titanium, Kawasaki Ninja 250 R | 7.300.000 |
Two Brothers | Slip On Carbon, Kawasaki Ninja 250 R | 4.500.000 |
Two Brothers | Full System Alumunium, Kawasaki Ninja 250 R | 6.600.000 |
Two Brothers | Slip On Titanium, Kawasaki Ninja 250 R | 4.500.000 |
Two Brothers | Slip On Alumunium, Kawasaki Ninja 250 R | 3.600.000 |
Vince And Hines | Slip On, Kawasaki Ninja 250 R | 5.500.000 |
Yoshimura | Full System Carbon, Kawasaki Ninja 250 R | 7.800.000 |
Langganan:
Postingan (Atom)